Sabtu, 07 Desember 2013

Matematika SD II Penyajian Data Mengumpulkan dan Membaca Data


Matematika SD II

Penyajian Data
Mengumpulkan dan Membaca Data








Kelompok :
1.  Lusiana
2.  MellyAndriani

Program Studi Pendidikan Matematika
Jurusan Pendidikan MIPA
Fakultas Keguruan Ilmu pendidikan
Universitas Palangkaraya
 Tahun 2012
Penyajian Data
v  Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif, pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Tujuan-tujuan pembelajaran ini mencakup tiga jenis tujuan penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial.Tipe model pembelajaran yang digunakan adalah tipe STAD (Student Teams Achievement Division).
Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.
1.      Menyajikan atau menyampaikan informasi
2.      Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar
3.      Membimbing kelompok bekerja dan belajar
4.      Evaluasi
5.      Memberikan penghargaan
v  Pendekatan Pembelajaran.
Pendekatan yang digunakan adalah  Contectual Teaching and Learning (CTL) merupakan suatu proses pengajaran yang bertujuan untuk membantu siswa memahami materi pelajaran yang mereka pelajari dengan menghubungkan materi pokok pelajaran dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Depdiknas untuk penerapannya, pendekatankontektual (CTL) memiliki tujuh komponen utama, yaitu konstruktivisme (constructivism), menemukan (Inquiry), bertanya (Questioning), masyarakat-belajar (Learning Community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian yang sebenarnya (Authentic). Adapun tujuh komponen tersebut sebagai berikut:
1.      Konstruktivisme (constructivism)
Kontruktivisme merupakan landasan berpikir ctl, yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal, mengingat pengetahuan tetapi merupakan suatu proses belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental mebangun pengetahuannya, yang dilandasi oleh struktur pengetahuanyang dimilikinya.
2.      Menemukan (inquiry)
Menemukan merupakan bagaian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis kontekstual karena pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi hasil dari menemukan sendiri.Kegiatan menemukan (inquiry) merupakan sebuah siklus yang terdiri dari observasi (observation), bertanya (questioning), mengajukan dugaan (hiphotesis), pengumpulan data (data gathering), penyimpulan (conclusion).
3.      Bertanya (questioning)
Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu dimulai dari bertanya.Bertanya merupakan strategi utama pembelajaan berbasis kontekstual. Kegiatan bertanya berguna untuk : 1) menggali informasi, 2) menggali pemahaman siswa, 3) membangkitkan respon kepada siswa, 4) mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa, 5) mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa, 6) memfokuskan perhatian pada sesuatu yang dikehendaki guru, 7) membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa, 8) untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa.
4.      Masyarakat belajar (learning community)
Konsep masyarakat belajar menyarankan hasil pembelajaran diperoleh dari hasil kerjasama dari orang lain. Hasil belajar diperolah dari ‘sharing’ antar teman, antar kelompok, dan antar yang tau ke yang belum tau.Masyarakat belajar tejadi apabila ada komunikasi dua arah, dua kelompok atau lebih yang terlibat dalam komunikasi pembelajaran saling belajar.

5.      Pemodelan (modeling)
Pemodelan pada dasarnya membahasakan yang dipikirkan, mendemonstrasi bagaimana guru menginginkan siswanya untuk belajar dan malakukanapa yang guru inginkan agar siswanya melakukan. Dalam pembelajaran kontekstual, guru bukan satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan ,elibatkan siswa dan juga mendatangkan dari luar.
6.      Refleksi (reflection)
Refleksi merupakan cara berpikir atau respon tentang apa yang baru dipelajari aau berpikir kebelakang tentang apa yang sudah dilakukan dimasa lalu. Realisasinya dalam pembelajaran, guru menyisakan waktu sejenak agar siswa melakukan refleksi yang berupa pernyataan langsung tentang apa yang diperoleh hari itu.
7.      Penilaian yang sebenarnya ( authentic assessment)
Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberi gambaran mengenai perkembangan belajar siswa. Dalam pembelajaran berbasis ctl, gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui guru agar bisa memastikan bahwa siswa mengalami pembelajaran yang benar. Fokus penilaian adalah pada penyelesaian tugas yang relevan dan kontekstual serta penilaian dilakukan terhadap proses maupun hasil.
v  Metode mengajar yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, diskusi.

ü  Standar Kompetensi :
Mengumpulkan dan Mengolah Data
ü  Kompetensi Dasar:
Mengumpulkan dan membaca data
ü  Indikator
1.      Menjelaskan cara mengumpulkan data.
2.      Membaca data dari tabel.
3.      Membaca data dari diagram.
4.      Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan mengumpulkan dan membaca data
v  Tujuan dari pembelajaran ini adalah:
Agar siswa bisa dalam mengumpulkan data dan membaca data dalam bentuk tabel maupun diagram, sehingga mempermudah untuk mengolah dan menyajikan data pada materi berikutnya, selain itu juga agar siswa mengerti bahwa pentingnya mata pelajaran ini karena berkaitan erat dalam kehidupan sehari-hari.
v  Sumber Belajar
Judul buku      : Buku Panduan Pendidik Matematika untuk SD dan MI
Pengarang       : NurulAzizah dan Miyanto
Penerbit           : Intan Pariwara
Tahun terbit     : 2010

v  Ringkasan Materi
Mengumpulkan data dapat dilakukan dengan melakukan percobaan, wawancara atau mengutip dari sebuah laporan.Data yang dikumpulkan bisa disajikan dalam bentuk tabel, diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran. Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk apapun, akan lebih mudah jika kita sudah bisa membaca data.
Data juga bisa disajikan dalam bentuk tabel dan diagram untuk mempermudah membaca data, diagram itu terbagi menjadi tiga, diagram batang, diagram garis, dan diagram lingkaran.
Diagram batang
Penyajian data dengan menggunakan gambar yang berbentuk batang atau kotak disebut diagram batang. Diagram batang dapat digambar vertikal maupun horizontal.
Contoh:
Diagram disamping menunjukkan jumlah siswa yang bermasalah pada suatu sekolah.Tentukan jumlah siswa yang bermasalah dari tahun 2001 sampai 2004?

Jawab : Jumlah siswa yang bermasalah dari tahun 2001 sampai 2004 adalah
= 6 + 10 + 13 + 10
= 39 siswa

Diagram lingkaran
Penyajian data dengan menggunakan gambar yang berbentuk daerah lingkaran disebut diagram lingkaran. Daerah lingkaran dibagi kedalam sektor- sektor atau juring- juring.
Contoh:
Diagram berikut menunjukkan cara murid – murit  suatu SD datang kesekolah. Jika jumlah murid 480 orang, maka banyaknya siswa yang datang kesekolah dengan berjalan kaki adalah….



Jawab:
Derajat sektor siswa yang berjalan kaki:
360º - (60º+ 72º + 45º ) = 183º
Banyak siswa yang berjalan kaki kesekolah
= 183°360°  x 480 orang
= 244 orang.
Diagram garis
Penyajian data dengan diagram garis biasanya digunakan untuk menunjukkan perubahan sepanjang periode tertentu.
Contoh diagram garis
Soal latihan:
Diagram lingkaran  berikut menyajikan data jenis pekerjaan orang tua dari 40 siswa kelas VI SD Cemerlang.

1.         Banyak siswa yang orang tuanya PNS adalah?
2.         Dari diagram diatas berapakah sudut terbesarnya? Apa artinya?
penyelesaian:
1.      Diketahui:banyak siswa = 40
PNS = 25%
ditanya: banyak siswa yang orang tuanya PNS adalah?
jawab:
banyak siswa yang orang tuanya PNS
= 25100 x 40
= 10 siswa.

2.      Diketahui :
Persentase terbesar adalah pada pedagang yaitu 30 % berarti besar sudut terbesar adalah pada bagian pedagang.
ditanya: berapakah sudut terbesar? apa artinya?
jawab:
sudutterbesarnya
=30100   x 360
=108̊
artinya adalah yang jenis pekerjaan paling banyak dari orang tua siswa kelas VI adalah sebagai pedagang.






Matematika SD II Penyajian Data Mengumpulkan dan Membaca Data


Matematika SD II

Penyajian Data
Mengumpulkan dan Membaca Data








Kelompok :
1.  Lusiana
2.  MellyAndriani

Program Studi Pendidikan Matematika
Jurusan Pendidikan MIPA
Fakultas Keguruan Ilmu pendidikan
Universitas Palangkaraya
 Tahun 2012
Penyajian Data
v  Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif, pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Tujuan-tujuan pembelajaran ini mencakup tiga jenis tujuan penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial.Tipe model pembelajaran yang digunakan adalah tipe STAD (Student Teams Achievement Division).
Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.
1.      Menyajikan atau menyampaikan informasi
2.      Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar
3.      Membimbing kelompok bekerja dan belajar
4.      Evaluasi
5.      Memberikan penghargaan
v  Pendekatan Pembelajaran.
Pendekatan yang digunakan adalah  Contectual Teaching and Learning (CTL) merupakan suatu proses pengajaran yang bertujuan untuk membantu siswa memahami materi pelajaran yang mereka pelajari dengan menghubungkan materi pokok pelajaran dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Depdiknas untuk penerapannya, pendekatankontektual (CTL) memiliki tujuh komponen utama, yaitu konstruktivisme (constructivism), menemukan (Inquiry), bertanya (Questioning), masyarakat-belajar (Learning Community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian yang sebenarnya (Authentic). Adapun tujuh komponen tersebut sebagai berikut:
1.      Konstruktivisme (constructivism)
Kontruktivisme merupakan landasan berpikir ctl, yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal, mengingat pengetahuan tetapi merupakan suatu proses belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental mebangun pengetahuannya, yang dilandasi oleh struktur pengetahuanyang dimilikinya.
2.      Menemukan (inquiry)
Menemukan merupakan bagaian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis kontekstual karena pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi hasil dari menemukan sendiri.Kegiatan menemukan (inquiry) merupakan sebuah siklus yang terdiri dari observasi (observation), bertanya (questioning), mengajukan dugaan (hiphotesis), pengumpulan data (data gathering), penyimpulan (conclusion).
3.      Bertanya (questioning)
Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu dimulai dari bertanya.Bertanya merupakan strategi utama pembelajaan berbasis kontekstual. Kegiatan bertanya berguna untuk : 1) menggali informasi, 2) menggali pemahaman siswa, 3) membangkitkan respon kepada siswa, 4) mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa, 5) mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa, 6) memfokuskan perhatian pada sesuatu yang dikehendaki guru, 7) membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa, 8) untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa.
4.      Masyarakat belajar (learning community)
Konsep masyarakat belajar menyarankan hasil pembelajaran diperoleh dari hasil kerjasama dari orang lain. Hasil belajar diperolah dari ‘sharing’ antar teman, antar kelompok, dan antar yang tau ke yang belum tau.Masyarakat belajar tejadi apabila ada komunikasi dua arah, dua kelompok atau lebih yang terlibat dalam komunikasi pembelajaran saling belajar.

5.      Pemodelan (modeling)
Pemodelan pada dasarnya membahasakan yang dipikirkan, mendemonstrasi bagaimana guru menginginkan siswanya untuk belajar dan malakukanapa yang guru inginkan agar siswanya melakukan. Dalam pembelajaran kontekstual, guru bukan satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan ,elibatkan siswa dan juga mendatangkan dari luar.
6.      Refleksi (reflection)
Refleksi merupakan cara berpikir atau respon tentang apa yang baru dipelajari aau berpikir kebelakang tentang apa yang sudah dilakukan dimasa lalu. Realisasinya dalam pembelajaran, guru menyisakan waktu sejenak agar siswa melakukan refleksi yang berupa pernyataan langsung tentang apa yang diperoleh hari itu.
7.      Penilaian yang sebenarnya ( authentic assessment)
Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberi gambaran mengenai perkembangan belajar siswa. Dalam pembelajaran berbasis ctl, gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui guru agar bisa memastikan bahwa siswa mengalami pembelajaran yang benar. Fokus penilaian adalah pada penyelesaian tugas yang relevan dan kontekstual serta penilaian dilakukan terhadap proses maupun hasil.
v  Metode mengajar yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, diskusi.

ü  Standar Kompetensi :
Mengumpulkan dan Mengolah Data
ü  Kompetensi Dasar:
Mengumpulkan dan membaca data
ü  Indikator
1.      Menjelaskan cara mengumpulkan data.
2.      Membaca data dari tabel.
3.      Membaca data dari diagram.
4.      Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan mengumpulkan dan membaca data
v  Tujuan dari pembelajaran ini adalah:
Agar siswa bisa dalam mengumpulkan data dan membaca data dalam bentuk tabel maupun diagram, sehingga mempermudah untuk mengolah dan menyajikan data pada materi berikutnya, selain itu juga agar siswa mengerti bahwa pentingnya mata pelajaran ini karena berkaitan erat dalam kehidupan sehari-hari.
v  Sumber Belajar
Judul buku      : Buku Panduan Pendidik Matematika untuk SD dan MI
Pengarang       : NurulAzizah dan Miyanto
Penerbit           : Intan Pariwara
Tahun terbit     : 2010

v  Ringkasan Materi
Mengumpulkan data dapat dilakukan dengan melakukan percobaan, wawancara atau mengutip dari sebuah laporan.Data yang dikumpulkan bisa disajikan dalam bentuk tabel, diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran. Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk apapun, akan lebih mudah jika kita sudah bisa membaca data.
Data juga bisa disajikan dalam bentuk tabel dan diagram untuk mempermudah membaca data, diagram itu terbagi menjadi tiga, diagram batang, diagram garis, dan diagram lingkaran.
Diagram batang
Penyajian data dengan menggunakan gambar yang berbentuk batang atau kotak disebut diagram batang. Diagram batang dapat digambar vertikal maupun horizontal.
Contoh:
Diagram disamping menunjukkan jumlah siswa yang bermasalah pada suatu sekolah.Tentukan jumlah siswa yang bermasalah dari tahun 2001 sampai 2004?

Jawab : Jumlah siswa yang bermasalah dari tahun 2001 sampai 2004 adalah
= 6 + 10 + 13 + 10
= 39 siswa

Diagram lingkaran
Penyajian data dengan menggunakan gambar yang berbentuk daerah lingkaran disebut diagram lingkaran. Daerah lingkaran dibagi kedalam sektor- sektor atau juring- juring.
Contoh:
Diagram berikut menunjukkan cara murid – murit  suatu SD datang kesekolah. Jika jumlah murid 480 orang, maka banyaknya siswa yang datang kesekolah dengan berjalan kaki adalah….



Jawab:
Derajat sektor siswa yang berjalan kaki:
360º - (60º+ 72º + 45º ) = 183º
Banyak siswa yang berjalan kaki kesekolah
= 183°360°  x 480 orang
= 244 orang.
Diagram garis
Penyajian data dengan diagram garis biasanya digunakan untuk menunjukkan perubahan sepanjang periode tertentu.
Contoh diagram garis
Soal latihan:
Diagram lingkaran  berikut menyajikan data jenis pekerjaan orang tua dari 40 siswa kelas VI SD Cemerlang.

1.         Banyak siswa yang orang tuanya PNS adalah?
2.         Dari diagram diatas berapakah sudut terbesarnya? Apa artinya?
penyelesaian:
1.      Diketahui:banyak siswa = 40
PNS = 25%
ditanya: banyak siswa yang orang tuanya PNS adalah?
jawab:
banyak siswa yang orang tuanya PNS
= 25100 x 40
= 10 siswa.

2.      Diketahui :
Persentase terbesar adalah pada pedagang yaitu 30 % berarti besar sudut terbesar adalah pada bagian pedagang.
ditanya: berapakah sudut terbesar? apa artinya?
jawab:
sudutterbesarnya
=30100   x 360
=108̊
artinya adalah yang jenis pekerjaan paling banyak dari orang tua siswa kelas VI adalah sebagai pedagang.